Di abad 21 sekarang ini kita telah banyak melihat beragam jenis bentuk dari sepeda motor yang ada di negara kita Indonesia,
dari mulai sepeda motor bermesin 2 tak sampai 4 tak, dari kelas bebek, matic, balap bahkan sampai kelas paling besar yang disebut MoGe alias motor gede.
Nah pasti banyak yang belum tahu siapakah yang memiliki sepeda motor pertama kali di negri Indonesia?
dari mulai sepeda motor bermesin 2 tak sampai 4 tak, dari kelas bebek, matic, balap bahkan sampai kelas paling besar yang disebut MoGe alias motor gede.
Nah pasti banyak yang belum tahu siapakah yang memiliki sepeda motor pertama kali di negri Indonesia?
Jauh sebelum negara Indonesia terbentuk dimana saat itu masih bernama Hindia Belanda.
Adalah John C Potter, Seorang warga Inggris yang berprofesi sebagai masinis kereta di pabrik gula daerah Umbul dekat Probolinggo.
Beliau mendatangkan langsung dari pabriknya yaitu Hildebrand und Wolfmuller di negara Jerman pada tahun 1893,
yang mana di tahun itu orang amerika saja belum ada yang memiliki sepeda motor seperti itu.
kebetulan pula, saat itu belum ada kendaraan mobil di hindia belanda,
jadi bisa dikatakan motor milik mister Potter adalah kendaraan bermesin pertama yang ada di hindia belanda,
banyak masyarakat di zaman kolonial itu merasa takut dan kaget saat mendengar suara dari mesin sepeda motor ini sampai dijulukinya sebagai Krèta Sètan (de duivelswagen).
Sebab kendaraan tanpa kuda namun bisa bergerak.
jadi bisa dikatakan motor milik mister Potter adalah kendaraan bermesin pertama yang ada di hindia belanda,
banyak masyarakat di zaman kolonial itu merasa takut dan kaget saat mendengar suara dari mesin sepeda motor ini sampai dijulukinya sebagai Krèta Sètan (de duivelswagen).
Sebab kendaraan tanpa kuda namun bisa bergerak.
Sistem penggeraknya tidak menggunakan Rantai, melainkan menggunakan engkel seperti sistem penggerak pada kereta api uap, dan juga belum ada kopling,
bisa dibayangkan betapa susahnya mengendarai sepeda motor ini.
bisa dibayangkan betapa susahnya mengendarai sepeda motor ini.
Pada awal tahun 1900-an, sepeda motor mulai menjadi tren kalangan elite di Hindia Belanda.
Pemakainya Yang bisa memiliki hanya pejabat pemerintahan, pengusaha perkebunan, atau bos pabrik gula.
Pemakainya Yang bisa memiliki hanya pejabat pemerintahan, pengusaha perkebunan, atau bos pabrik gula.
Saat itu memang para pengusaha perkebunan dan gula hidup mewah bak seorang jutawan.
Mungkin bisa diibaratkan seperti para milyuner saat ini.
Lalu setelahnya munculah beberapa merk motor seperti Norton dan Ariel dari negara Inggris, atau Minerva dari negri Belgia.
Sementara Harley Davidson yang kini dikenal sebagai motornya orang kaya, justru dahulu lebih dikenal sebagai motor para militer Belanda, kepolisian atau administrator perkebunan.
Saat itu mayoritas sepeda motor memang memiliki kapasitas ber-CC besar.
Dan juga kebiasaan Touring sudah mulai ada.
Adalah Gerrit de Raadt yang sangat berambisi memecahkan rekor Batavia-Soerabaija yang berjarak 845 kilometer.
Tahun 1917 Raadt menorehkan waktu selama 20 jam 45 menit.
Setelah itu banyak para pemotor lain berlomba menyusulnya.
Rekor Raadt pun akhirnya terlampaui.
Di tahun 1932 dengan sepeda motor Rudge memecahkan rekor dari Raadt, dia mencatat waktu 10 jam 1 menit.
Waktu yang sangat istimewa di zaman itu, bahkan pula hingga sampai sekarang.
Tahun 1917 Raadt menorehkan waktu selama 20 jam 45 menit.
Setelah itu banyak para pemotor lain berlomba menyusulnya.
Rekor Raadt pun akhirnya terlampaui.
Di tahun 1932 dengan sepeda motor Rudge memecahkan rekor dari Raadt, dia mencatat waktu 10 jam 1 menit.
Waktu yang sangat istimewa di zaman itu, bahkan pula hingga sampai sekarang.
Dan sepertinya hari ini sangat mustahil bisa menempuh jarak antara Jakarta – Surabaya dalam waktu hanya 10 jam, bahkan Jorge Lorenzo pun tidak akan mampu memecahkan rekor tersebut.